Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris, pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024, BKS KB-TK Kevikepan Surabaya menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi yang bertempat di Aula lantai 4 SMA Santa Maria Surabaya. Acara ini dihadiri oleh 128 peserta yang terdiri dari guru-guru KB dan TK di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini bertujuan memperdalam pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk mendukung perkembangan setiap anak.
Acara dibuka oleh Sr. Selly, MC yang menyampaikan salam pembuka dan memberikan suasana yang hangat dan penuh semangat bagi para peserta. Setelah pembukaan, suasana menjadi khidmat ketika seluruh peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama, menambah semangat nasionalisme di awal acara.
Ketua BKS KB-TK, Ibu Flaviana Yuli Astuti, kemudian memberikan sambutan yang mengapresiasi antusiasme para peserta dan menekankan pentingnya pendekatan berdiferensiasi dalam pendidikan anak usia dini. Beliau menyampaikan harapan workshop ini dapat menjadi bekal bagi para guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap anak dapat belajar yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka masing-masing.
Bapak Theodore Baswara, Kepala PAUD Anak Ceria Universitas Airlangga menyampaikan konsep pembelajaran berdiferensiasi yang berfokus pada tiga elemen utama: konten, proses, dan produk. Beliau menjelaskan bagaimana ketiga elemen ini bisa diterapkan di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk dapat menyusun dan mengatur materi pembelajaran, metode penyampaian, dan hasil pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing anak, baik dari segi kemampuan, minat, maupun gaya belajar.
Peserta workshop dibagi menjadi 12 kelompok untuk melakukan kegiatan kerja kelompok. Setiap kelompok diminta membuat contoh pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan tiga elemen yang telah dijelaskan oleh narasumber. Dalam diskusi kelompok ini, para peserta aktif berbagi pengalaman dan ide kreatif tentang bagaimana menerapkan pendekatan ini dalam kelas masing-masing.
Satu kelompok mempresentasikan contoh pembelajaran berdiferensiasi yang telah mereka susun. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi dan pertanyaan yang muncul, menunjukkan bahwa konsep ini memberikan inspirasi baru bagi para guru dalam mengajar.
Melalui workshop ini, diharapkan para guru mendapatkan bekal yang berguna untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan pentingnya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Mereka dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan minat bakat yang mereka miliki.
penulis: Rosa dan Rani