News &
Updates

News Image

Share

Menyemai Bahasa Pertama Melalui Permainan Peran
16 Oktober 2024

Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris, Munculnya bahasa pertama pada anak adalah momen penting dalam perkembangan mereka, terutama antara usia 2 hingga 4 tahun. Di fase ini, anak-anak mulai aktif mengeksplorasi kata-kata dan kalimat sederhana. Salah satu cara yang efektif untuk merangsang kemampuan berbahasa mereka adalah melalui permainan peran. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan banyak manfaat dalam pengembangan bahasa dan keterampilan sosial anak.

    
 
 

 

 

 


 

Saat bermain peran, anak-anak diberi kesempatan untuk berimajinasi dan menciptakan skenario sesuai dengan dunia mereka. Misalnya, ketika anak berpura-pura menjadi dokter, mereka akan menggunakan kosakata yang berkaitan dengan profesi tersebut, seperti "sakit," "obat," dan "periksa." Interaksi dengan teman sebaya atau orang dewasa dalam permainan ini sangat penting, karena membantu anak belajar menggunakan bahasa dalam konteks sosial yang lebih luas. Mereka mulai memahami bagaimana berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan situasi dan peran yang mereka mainkan.

        
  
  
 
   
      
        
  
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Permainan peran juga membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berbicara. Ketika mereka mengambil peran, anak merasa lebih bebas untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut dihakimi. Kegiatan ini menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana mereka dapat bereksperimen dengan kata-kata baru dan struktur kalimat. Dengan dukungan dari orang tua atau pengasuh, anak-anak akan semakin berani untuk berbicara dan berinteraksi.

Selain pengembangan bahasa, permainan peran juga memberikan dampak positif pada keterampilan sosial dan emosional anak. Dalam situasi bermain, mereka belajar berkolaborasi, berbagi, dan merespons perasaan teman. Proses ini tidak hanya memperkuat kemampuan bahasa mereka, tetapi juga membangun empati dan pemahaman terhadap orang lain. Ketika anak berlatih memainkan peran yang berbeda, mereka juga belajar tentang berbagai perspektif dan situasi sosial.

Dalam konteks ini, orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam memfasilitasi permainan peran. Mereka bisa menyediakan alat peraga, seperti kostum atau mainan, dan mengajak anak untuk berkreasi bersama. Diskusi dan cerita yang dihadirkan selama permainan dapat membantu memperluas kosakata anak dan mengajarkan mereka tentang situasi nyata. Dengan demikian, permainan peran bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi juga merupakan metode belajar yang sangat efektif.

Secara keseluruhan, permainan peran adalah cara yang luar biasa untuk menyemai bahasa pertama anak. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar berbicara, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif. Dengan mendukung anak-anak dalam bermain peran, kita berkontribusi besar dalam membentuk kemampuan komunikasi mereka di masa depan.

Penulis : Emiliana