Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris, bertempat di Museum Teknoform, anak-anak TK A dan TK B, guru-guru KB TK Santa Maria – Surabaya, berkunjung ke museum Teknoform untuk mengenal alat-alat komunikasi.
Kunjungan ke museum kali ini merupakan penunjang topik komunikasi. Kegiatan diawali dengan mengenalkan telepon koin yang ada di era 80-an, setelah itu anak masuk ke ruangan yang berisi aneka macam alat komunikasi dari tradisional sampai modern. Kentongan, alat hitung sempoa, dan mesin ketik ada di sana.
“Itu alat apa?” tanya Winson saat melihat bambu dan pemukul. “itu kentongan, gunanya untuk memberitahu kalau ada kejadian misalnya ada maling,” ujar Galih, pemandu museum. Anak-anak merasa senang karena mereka boleh mencoba memainkan peralatan tersebut.
Saat dijelaskan tentang telepon kaleng, beberapa anak mencoba telepon tersebut secara bergantian. Salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan berita secara tertulis jarak jauh, yaitu surat. Melalui kantor pos surat yang kita kirim akan disampaikan kepada penerima berita di tempat yang jauh di luar kota bahkan di luar negeri.
“Sekarang sudah jarang yang mengirim melalui pos karena sudah semakin modern. Orang bila ingin mengetahui berita saudaranya yang jauh cukup menggunakan handphone (Hp),” ujar Galih.
Setelah mengenalkan alat-alat komunikasi tradisional dilanjutkan alat komunikasi modern: HP, komputer, laptop, drone dari masa ke masa. Peralatan dari yang jadul sampai sekarang ada di sana. Ada beberapa anak yang tidak mengenal radio karena sekarang mereka jarang menjumpainya.
Namun, dengan mengunjungi museum komunikasi (19/02/2024), anak-anak banyak mengenal peralatan komunikasi dari zaman dulu sampai sekarang. Pesan Galih di akhir kunjungan, anak-anak dapat menggunakan alat komunikasi dengan baik dan bijak serta tahu waktu.
(Kontributor: Maria D)