Surabaya, Kampus Ursulin- Sanmaris, Rabu (27/3) Di kelas A1 sebagai sentra musik dan vokal terdengar riuh suara kentongan yang bergema. Ternyata, beberapa anak TK B kelompok Integritas sedang asyik bermain kentongan, sebuah permainan tradisional yang mulai diperkenalkan pada anak usia dini.
Kentongan adalah permainan tradisional yang membutuhkan kecerdasan serta kerjasama tim. Dengan menggunakan batang bambu, anak-anak membentuk sebuah orkestra sederhana. Mereka bermain kentongan mengiringi lagu Cublak-Cublak Suweng dengan memukul kentongan dalam pola tertentu. Anak-anak fokus mendengarkan lagu sehingga mampu menciptakan sebuah harmoni yang indah.
Selain manfaat sosial dalam bermain kentongan, anak-anak juga diperkenalkan permainan Cublak-Cublak Suweng sambil bernyanyi sehingga mereka pun diajak untuk masuk kedalam dunia tradisional yang kaya akan budaya. Mereka merasakan kegembiraan dari menjaga warisan budaya.
"Aku suka main Cublak-Cublak Suweng dan main kentongan," kata Alana, “ Aku suka bermain pola pakai kentongan “ kata Gesang. Itulah ungkapan anak-anak saat ditanya perasaan mereka setelah usai kegitaan di sentra musik dan vokal.
Walaupun perkembangan zaman terus mengubah pola permainan anak-anak, kentongan menunjukkan bahwa tradisi tidak selalu harus dilupakan. Dengan topik pembelajaran permainan tradisional seperti permainan kentongan dan Cublak-Cublak Suweng kepada generasi penerus, anak-anak diajak untuk memelihara kekayaan budaya bangsa dan juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman berharga tersebut.
(Penulis : Maria Laurentia )